Bab 1419
Setelah membaca isi pesannya, Jeremy mendongak dan melirik Madeline.
Takut mengganggu tidurnya, dia mengangkat selimut dengan hati-hati dan turun dari tempat tidur.
Tepat ketika memakai sandalnya, dia mendengar Madeline menggumamkan namanya, "Jeremy."
Dia berhenti dan berbalik dengan perasaan bersalah. Ketika menyadari bahwa Madeline hanya mengigau, dia menghela nafas lega. Namun, rasa bersalah menggelegak di dadanya.
'Linnie.’
'Maafkan aku.’
‘Aku akan kembali padamu setelah menangani ini.’
Dia berjanji dalam hati sebelum mengenakan blazernya. Dengan langkah ringan, dia meninggalkan kamar.
Teras hotel kosong dan sunyi sekarang karena pesta sudah berakhir.
Jeremy masuk ke dalam dan melihat seorang wanita duduk di dekat bar.
Di bawah lampu jalan kuning samar, wanita itu terlihat memegang segelas anggur dan dengan santai menyesapnya. Rambut ikal ungunya terbentang di atas bahunya yang halus, dan sosoknya yang seksi tampak makin memikat di bawah cahaya lampu.
Meski begitu, Jeremy tidak te
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda