Bab 140
Hujan semakin deras mengguyur Madeline yang masih berlutut di lantai yang basah. Tangannya meraba-raba mencari payungnya dengan panik.
Mobil-mobil melewatinya dan berulang kali memercikkan air ke tubuhnya. Namun, ia masih tak bisa menemukan payungnya.
Jeremy sudah hampir menyalakan mobilnya, namun dia tak bisa menahan dirinya untuk tidak melihat ke kaca spion.
Meredith menyadari hal ini dan segera mengalihkan perhatian Jeremy. "Ayo pergi, Jeremy. Kita harus membawa Jack untuk memeriksakan wajahnya.”
Jeremy menoleh. “Jangan khawatir, tidak akan ada bekas luka di wajah Jack.”
“Aku tidak mengira Maddie akan membenciku sejauh ini. Aku juga tidak menyangka ayahku akan menyuruh orang untuk menyayat wajah Maddie hanya untuk membalaskan dendamku dan Jack," kata Meredith tanpa rasa bersalah.
“Jeremy, kau tidak akan menyalahkan ayahku, ‘kan?”
“Dasar bodoh, buat apa aku menyalahkan ayahmu?" Jeremy tersenyum.
Jeremy menoleh lagi ke kaca spion. Dia melihat Madeline berdiri setelah berhasil menemuka
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda