Bab 103
Ia berlari ke jalan dan tidak kembali lagi. Sebongkah gunung es telah mencair di dalam hatinya dan air es berwarna hitam membanjiri dunianya.
Ia tidak lagi punya keberanian untuk bertatap muka dengan Jeremy. Semua perbuatan kejam pria itu dari waktu ke waktulah yang menjadikan tubuh dan jiwanya yang sudah hancur tak sanggup lagi menahannya.
Saat ini, ia hanya ingin melarikan diri.
Bahkan kalau bisa melarikan diri selamanya.
Tiba-tiba, hujan deras turun dari langit.
Madeline berlari ke arah zebra cross dalam keadaan linglung, bermaksud pergi ke seberang jalan. Sebuah mobil berlari kencang menuju ke arahnya. Mobil itu tidak melambat.
Menyadari kedatangan lampu mobil yang menyorot terang, tiba-tiba Madeline berhenti dan berdiri tanpa bergerak di tengah zebra cross.
Menatap jalan ramai ini dan melihat lampu jalan yang berjajar menghiasinya, ia meledak dalam tangis.
Andaikan bisa, ia ingin sekali memulai lagi hidupnya...
Madeline menutup matanya dan mendengar suara klakson yang sangat keras
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda