Bab 95
"Feli mengundang kita makan malam. Dia bilang sudah dua malam berturut-turut dia bermimpi tentang Nenek Widi. Dia ingin meminta bantuan guru untuk memeriksanya," kata Alena.
Geri tersenyum sembari berujar, "Kita sekarang nggak perlu khawatir tentang makanan setiap hari. Apa dia mengundang kita makan atau nggak, itu nggak terlalu penting."
"Kalau begitu kita bisa kembali ke hotel dulu. Kita masih bisa makan siang. Restoran prasmanan di lantai satu Hotel Makmur sangat bagus. Aku sangat suka tempat itu, semua makanannya enak sekali," tambah Geri.
Alena tidak ingin mendengarkan gurunya yang gemar makan. Jadi dia menaikkan kaca jendela, langsung kabur terlebih dulu.
"Gadis nakal, kamu nggak suka gurumu yang pecinta makanan, padahal kamu juga nggak jauh berbeda."
Geri mengeluh tentang sikap muridnya, tapi ekspresinya menunjukkan penuh kasih sayang.
Keduanya langsung kembali ke Hotel Makmur.
"Alena, ayo cepat. Nanti kalau restorannya terlalu ramai, nggak ada tempat yang bagus lagi."
Geri turu
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda