Bab 64
Everly mengerucutkan bibirnya, "Satu pujian saja juga boleh."
"Suka sekali ambil kesempatan dalam kesempitan."
"Nggak apa-apa. Toh, kita mau pergi hari ini. Setelah keluar dari gerbang keluarga Howard, langit luas terbentang, dan aku bakal jadi burung kecil yang bebas."
Edbert menatapnya dengan bingung, "Apa hubungannya dengan apa yang baru saja kamu katakan pada ayahku?"
Everly tersenyum ceria dan merespons, "Tentu saja ada! Dia marah, tapi nggak bisa mengaturku."
Waktu membuktikan bahwa ternyata kemarahan Gerald memang bisa mengaturnya.
Sekarang sudah pukul tujuh malam.
Pasangan ini masih berada di rumah lama keluarga Howard.
Semakin malam, Everly semakin gelisah.
Dia sudah beberapa kali mendesak Edbert, "Ayo cepat pergi."
Gerald menatap menantu perempuannya dengan tajam dan berkata, "Kalian pernah lihat orang pindahan di malam hari?"
Everly merasa tertekan oleh tatapan itu dan dengan cepat merapat ke sisi Edbert.
Edbert hanya tersenyum tipis, dan merasakan seperti ada kucing mungil
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda