Bab 49
Edbert memejamkan matanya dan tidak menghiraukannya.
"Kamu tidur?"
Nada suara Everly justru terdengar agak riang.
Dia menatap Edbert yang "tertidur" dan berkata, "Ckckck, ibuku bilang, pria yang mabuk itu kayak kuda nil mati yang nggak bisa dibangunin."
Dia tersenyum jahat. "Eh, siapa sangka kepala 'kuda nil mati' ini jatuh ke tanganku."
Everly mengulurkan tangannya dan mencubit pipi Edbert.
"Kucubit kau, rasain, rasain!" Everly menganggap wajah Edbert seperti plastisin, mencubit ke atas, ke bawah, ke kanan, dan ke kiri.
Makin dia memainkannya, makin senang dia.
"Suruh siapa kamu menindasku dulu. Aku akan balas dendam meski sudah telat tiga hari." Setelah dia yakin kalau Edbert sedang tidur dan tidak bisa dibangunkan, dia menjadi lebih berani.
Everly duduk lebih ke depan agar lebih mudah untuk melanjutkan aksinya.
Gadis nakal ini kembali melanjutkan kejahilannya.
Dia mencubit hidung Edbert, tidak membiarkannya bernapas, lalu melepaskannya setelah beberapa detik.
Di balik selimut, pria
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda