Bab 15
"Sebenarnya kamu bilang apa ke pak tua itu?"
"Aku yang harusnya nanya kamu! Kamu bilang apa ke ayahmu sampai dia menyuruhmu minta maaf ke aku?" Everly tidak bisa mengangkat kepalanya. Tangannya yang cukup kuat mencubit erat pergelangan tangan Edbert.
Keduanya tidak merasa nyaman.
Saat keduanya tidak bisa membuktikan, Everly berkata lebih dulu, "Gini saja, kalau kamu setuju sama dua permintaanku pagi ini, aku nggak akan memanggilmu paman atau om lagi. Kita nggak akan saling mengganggu, kamu lewat jalan setapak, aku lewat jalan besar, gimana?"
Edbert terdiam.
Everly melepaskan tangannya duluan untuk menunjukkan kesungguhannya. "Aku nggak akan mencubitmu lagi. Kalau kamu melepaskan tanganmu, berarti kamu setuju."
Edbert menyipitkan matanya, menatap gadis yang sedang dia ganggu ini, lalu tersenyum sinis. "Kepalamu cerdas juga."
Gadis ini sedang memaksanya secara halus untuk setuju.
Gadis ini tahu kalau dia tidak akan bisa menekan dirinya seperti ini selamanya. Begitu Edbert melepaskan tang
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda