Bab 71
Namun, Lily merasa bahwa pekerjaannya terpengaruh oleh kondisi yang terjadi dengannya beberapa hari terakhir.
Bahkan, mengenakan syal sutra yang sepele pun terasa tidak nyaman. Saat dia menunduk, syal itu serasa mencekik leher, tetapi dia tidak bisa melepasnya begitu saja.
Jumat sore, saat bekas di lehernya hampir menghilang total, Lily berani menanggalkan syal itu.
Khawatir jika sikapnya dianggap dingin karena membiarkan Lily pergi sendiri ke rumah Shita untuk mengukur ruangan, Nara memutuskan untuk ikut.
Kebetulan Lily tidak punya kendaraan. Jadi, Nara menawarkan diri untuk mengantarnya.
Lokasi rumah Shita dikirimkan ke WhatsApp Nara.
Selama perjalanan, suasana di mobil begitu canggung. Nara jelas tidak menyukai Lily, begitu pula Lily yang tidak berusaha untuk basa-basi. Keduanya tenggelam dalam keheningan yang kaku.
Lily duduk di kursi belakang. Dia membuka aplikasi WhatsApp dan memeriksa pesan-pesan yang Karina kirim beberapa hari terakhir.
"Lily, kenapa kamu bisa biarkan ayahmu hi
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda