Bab 62
"Baik!" jawab Tara.
Setibanya di Grup Striva, Sandy melihat Shita tengah memeriksa dokumen seraya bersandar di sofa.
Begitu melihat Sandy masuk, dia sigap bangkit dari duduknya dan menyambut pria itu. "Sandy, kenapa kamu pulangnya malam ... banget."
Ucapannya seketika terhenti di pertengahan saat matanya menangkap sebuah luka bekas cakaran yang cukup mencolok di leher Sandy.
Sebagian lukanya terlihat jelas di leher yang terbuka, sebagian lainnya tersembunyi di balik kerah kemeja.
Hatinya terasa sesak.
"Aku masih ada urusan," tegas Sandy sambil meraih dokumen tersebut dari tangan orang di hadapannya. Kemudian, dia berjalan melewati wanita itu tanpa menoleh dan menuju meja kerjanya, lalu duduk.
Matanya terpaku pada dokumen yang baru saja dibuka, lalu fokus memulai pekerjaannya.
Shita berbalik dan berjalan mendekati meja kerja, lalu melanjutkan, "Aku boleh nggak cuti setengah hari? Aku ada janji sama orang dari perusahaan renovasi rumah."
Sorot mata Sandy tetap menunduk. "Bereskan dulu pe
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda