Bab 60
Satu demi satu alasan membuat gejolak api di tubuh Sandy yang tidak bisa diluapkan makin membara.
Harga diri Lily sungguh tercabik-cabik.
Perbedaan kekuatan antara pria dan wanita terlalu jauh, perlawanan pun sia-sia.
Sandy puas, benar-benar puas.
Pergerakan Lily, yang ingin melawan tanpa daya, justru membuat hatinya dipenuhi kepuasan.
Namun, dia juga kasihan pada Lily sebelum mengecup keringat di ujung hidungnya.
Dia ingin merobek semua topeng Lily karena dia paham bahwa Lily juga suka.
Salahkan saja dia!
Kalau Lily menurut, Sandy tidak akan kelaparan setiap malam dan mustahil perlu bersusah payah selama ini.
Saking lamanya, hingga pukul 5 pagi, segalanya baru selesai.
Sandy membawa Lily ke kamar mandi untuk mandi bersama. Namun, Lily tetap menunjukkan wajah dinginnya tanpa ekspresi.
Hati Sandy mendadak hampa, sangat tidak nyaman.
Meskipun begitu, dia tidak memberi penjelasan apa pun. Setelah mandi, mereka kembali ke tempat tidur dan Sandy memeluknya erat-erat seraya terlelap.
Ini kal
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda