Bab 582
Bagi Lily, makan malam bersama Sandy terasa seperti sebuah paksaan. Bahkan, jika di hadapannya terhidang makanan terenak di dunia, rasanya tetap saja seperti mengunyah lilin ... hambar dan melelahkan.
Sandy tampak sedikit gelisah. "Aku sudah booking dua tempat. Kamu mau yang mana?"
Saat memesan restoran, Sandy baru menyadari bahwa ternyata dia tidak tahu apa-apa soal selera Lily.
Alhasil, Sandy meminta bantuan Tara untuk membuat reservasi di dua restoran sekaligus, yang mana satunya dalah restoran masakan lokal, dan satu lagi masakan khas barat.
"Mana yang lebih dekat?"
Lily melirik jam tangannya. "Biar bisa pulang cepat. Besok kamu masih harus kerja, 'kan?"
Wajah Sandy sempat berubah. Awalnya, dia mengira Lily ingin segera pulang karena tidak ingin berlama-lama bersamanya. Namun, kalimat berikutnya membuat sudut bibirnya terangkat pelan.
"Ya sudah, kita ke restoran yang dekat saja. Biar nggak ganggu pekerjaanmu besok."
Ini pertanda Lily masih peduli padanya.
Namun, karena itu Sandy ja

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda