Bab 555
Begitu melihat Lily meletakkan ponselnya, Felix langsung membuka suara, "Cuaca di Sanubara memang gampang banget berubah, ya. Padahal ramalan cuaca bilang sore nanti bakal cerah, loh."
Sambil menyeruput susu kedelai hangatnya, Lily mengangguk pelan. "Iya, waktu awal-awal datang ke sini, aku juga belum terbiasa. Walaupun dijuluki kota musim semi sepanjang tahun, udara malamnya tetap dingin buatku. Apalagi aku belum punya mesin pengering, jemuran baju bisa tiga sampai empat hari baru benar-benar kering."
Cuaca di musim ini pun tampaknya kurang bersahabat. Begitu rintik hujan mulai turun, udara segera menjadi lembap, membuat pakaian semakin sulit untuk kering.
Terlebih saat langit mendung menggantung tanpa jeda seperti sekarang ...
Lily benar-benar malas untuk mengeluh.
"Kamu suka tinggal di kota ini?" tanya Felix, senyum tipisnya terukir. "Ke depannya, kamu ada rencana menetap di Sanubara atau pulang ke Jayendra?"
Lily menggeleng pelan. Hal seperti itu belum pernah terpikirkan sebelumnya

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda