Bab 547
Sandy tampak tertekan, rahangnya menegang. "Kenapa kamu terus begini? Oke, kalau kamu nggak membuka blokir WhatsApp-ku, aku nggak bakal membiarkanmu pergi."
Jari-jari pria itu mencengkeram kuat lengan baju Lily, menarik tubuhnya, dan menekannya ke arah mobil.
Pinggang Lily terasa lemas. Dia mencondongkan tubuhnya ke belakang untuk tetap menjaga jarak dari Sandy.
Namun, tanpa disadari Lily menekuk lututnya dan menekankannya pada kaki pria itu.
Dalam sekejap, aroma tembakau yang melekat di tubuh Sandy menyelimuti Lily. Dia bahkan bisa mendengar napas terengah-engah pria itu dengan jelas.
Lily mendongak dan mendapati mata Sandy yang suram tengah menatapnya.
Jantungnya tiba-tiba berdegap kencang.
Tidak lama kemudian, Lily mengangguk-angguk sembari mencoba mengeluarkan ponselnya. "Oke, oke, aku bakal membuka blokir WhatsApp-mu dan menambahkan kontakmu lagi. Mau aku atau kamu yang memindai kode QR?"
"Kamu ..." Sandy tiba-tiba terdiam.
Sandy yakin bahwa setelah menambahkan kontak WhatsApp-nya

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda