Bab 514
"Kalau dia nggak mau tidur, pasti ada jalan keluar." Lily pun merasa sedikit gelisah.
Seharusnya, Sandy bisa dengan mudah mendapatkan penginapan lain dibanding mereka.
Mungkin Sandy hanya terlalu malas untuk mencari tempat lain setelah bekerja semalaman.
Mereka mencari tempat duduk, dan mulai sarapan.
Di sudut restoran, seorang pria berusia sekitar 50 tahunan menatap Lily dengan mata berbinar-binar.
Banyak orang lalu-lalang di restoran, membuat pandangan pria itu terhalang. Dia akan menunjukkan sorot mata tajam sembari mengangkat lengan penuh tato dan menunjuk orang-orang yang menghalangi pandangannya, yang mana akhirnya membuat orang-orang risih dan segera pergi.
Lily yang punya paras cantik dan kulit putih tampak seperti wisatawan yang datang ke mari untuk jalan-jalan.
"Si botak itu lihatin kamu terus." perhatian Yunia teralihkan karena dahi berkilau pria botak itu.
Yunia baru menyadari bahwa si botak sedang memperhatikan Lily.
Lily melirik sekilas, lalu menarik pandangannya kembali.

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda