Bab 506
Namun …
"Oh, iya, iya, tentu saja. Aku lupa," ujar Yunia dengan nada bicaranya yang sedikit berubah. "Pak Sandy ini, 'kan, orang sibuk. Mana mungkin punya waktu buat bersenang-senang kayak kami. Apalagi sampai mengikuti kami ke sini. Silakan lanjutkan urusanmu."
Mendengar Yunia yang tiba-tiba berbicara dengan nada sarkas, hati Lily sedikit bergetar.
Lily tidak berpikir bahwa Sandy sengaja mengikutinya.
Mungkin ini hanya kebetulan. Namun, walaupun kebetulan, Sandy seharusnya tidak usah repot-repot menyapa hingga membuatnya risih.
Lily dan Yunia akhirnya menundukkan kepala, fokus pada meja mereka. Tidak lagi melihat ke arah Sandy.
Sandy menatap Lily selama beberapa detik, lalu tertawa kecil sebelum akhirnya berbalik pergi.
Aroma samar pinus yang berasal dari tubuhnya masih tertinggal di udara.
Lily mengangkat kepalanya, melihat ke arah kepergiannya.
Lily tidak tahu ke mana Sandy pergi. Dia menoleh ke arah jalanan, dan secara kebetulan, dia melihat sesosok wanita ramping menghilang di tik

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda