Bab 15
Lily merasa cemas, malu, dan marah.
Sandy di hadapannya tampak tenang dan acuh tak acuh. Alisnya yang terangkat tinggi menunjukkan sikap superioritas pria itu saat ini.
Bisakah Lily mengancamnya?
Mungkin untuk saat ini bisa, tetapi apa Lily bisa menanggung balas dendam Sandy nantinya?
Dia menggigit bibir bawahnya yang sedikit gemetar, "Sandy, aku, aku mohon…"
Belum sempat menyelesaikan ucapannya, ponsel di tasnya berbunyi.
Sebuah nomor tak dikenal menelepon, di saat yang genting itu, dia tak sempat mengangkat dan langsung mematikannya.
Dia kembali menatap Sandy, melanjutkan perkataannya yang terputus, "Asal kamu menyelamatkan Hans, aku rela melakukan apa saja!"
"Menurutmu, apa yang bisa kamu lakukan?" Ekspresi dan perkataan Sandy sama sekali tidak menyembunyikan rasa meremehkannya terhadap Lily.
Sebenarnya, dia juga tidak membutuhkan wanita itu melakukan apa pun. Sandy hanya ingin dia bersikap lembut dan patuh seperti dulu.
Sekarang tubuh wanita itu dipenuhi duri. Meskipun tidak sampai
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda