Bab 134
Adegan tadi satu per satu terangkai di matanya, seperti film.
"Kamu duduklah." Melihatnya melamun, nada Nara jadi agak kesal, "Kenapa setiap kali aku membawamu keluar, kamu selalu kacau?"
Shita menopang dagunya dengan kedua tangan, sambil bercanda berkata, "Sepertinya Nona Lily selalu nggak senang setiap kali melihat aku bersama pacarku. Ada apa? Apakah suamimu nggak sehebat pacarku dan mengingatkanmu pada sesuatu?"
Nara langsung menjawab, "Di dunia ini, siapa yang bisa dibandingkan dengan Pak Sandy!?"
Yang dia maksudkan adalah kekayaan dan ketampanan Sandy.
"Nara, ucapanmu terlalu blak-blakan, sama sekali nggak memikirkan perasaan Nona Lily."
Setelah menusuk, Shita tidak lupa menusuk pisaunya lebih dalam, "Tapi, apa yang dia katakan memang masuk akal, Nona Lily, jangan diambil hati."
Menyadari bahwa ucapannya memang terlalu blak-blakan, Nara tampak sedikit canggung.
Lily berjalan untuk menarik kursi dan duduk.
Hidungnya mencium samar aroma tembakau yang tersisa dari tubuh pria itu, se

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda