Bab 125

Angin berembus lembut, menyibakkan rambut panjang hitam Lily, sebagian menutupi wajahnya. Dari balik helaian rambut, matanya yang hitam jernih bertemu pandang dengan Sandy. Di depan matanya, telapak tangan kecil Lily tampak putih bersih, dengan garis-garis halus berwarna merah muda pucat. Sesaat, Sandy tertegun. Melihat dia tidak bergerak, Lily melangkah maju. Dengan tenang, tangannya menyusup ke dalam saku celana pria itu dan mengambil kunci mobil. "Aku naik duluan." Lily berbalik menuju mobil. Celana panjang Sandy yang rapi mengikuti lekuk kakinya, sementara tangan Lily melintas di dekat pangkal pahanya. Sandy tersadar, matanya mengikuti langkah wanita itu menuju mobil, sebelum akhirnya dia berbalik dan masuk ke dalam toko. Staf telah menyiapkan kontrak pembelian dan segera mengantarkan Sandy ke ruang VIP. "Pak, Anda sudah menikah?" Gerakan Sandy yang hendak menyilangkan kaki terhenti sejenak. Tanpa berpikir panjang, dia menjawab, "Sudah." "Kalau gitu, izinkan saya mengingatkan. Mobi