Bab 995
"Arman ya?"
Pangeran Kegelapan buka suara secara perlahan. Dalam kabut hitam, matanya yang merah mengunci pada Arman, "Ikut aku pulang dengan patuh saja. Masih banyak yang mau aku tanya padamu."
"Tanya aku?"
Arman juga menatap pada Pangeran Kegelapan dengan tatapan dingin, "Apa kamu yang merencanakan pembantaian terhadap keluarga Lambardi pada masa lalu?"
"Betul."
Pangeran Kegelapan menjawab.
Tatapan Arman menjadi makin dalam.
Krak!
Saat ini, Arman pun mengepalkan tinju dengan erat.
Jelas dia teringat kasus tragedi keluarga Lambardi pada masa lalu ...
Saat itu, darah mengalir begitu banyak dan mayat tertumpuk menggunung ...
"Jadi, kematian ibuku juga diakibatkan oleh kamu?"
Arman bertanya lagi, tetapi kali ini suaranya menjadi makin dingin.
"Betul."
Pangeran Kegelapan itu menjawab tanpa takut.
"Bajingan!"
Arman menggertakkan gigi dan kedua matanya sontak menjadi merah, "Kenapa kamu mau berbuat seperti itu?"
"Nggak ada alasan."
Pangeran Kegelapan itu menjawab dengan nada datar. Tatapan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda