Aaahhh.
Kabut darah memenuhi langit. Suara jeritan bergema di langit malam.
Tidak terhitung banyaknya ahli dari keluarga Lambardi maupun keluarga Frenko yang dihancurkan menjadi kabut darah oleh aura pedang besar berwarna darah, yang panjangnya beberapa meter itu.
Krek.
Arman mengepalkan tinjunya erat-erat. Warna merah menyala di matanya memancarkan niat membunuh.
Pengawal Bayangan!
Tubuh Arman gemetar.
Dia tidak bisa hanya duduk diam dan tidak melakukan apa pun.
Arman tidak bisa menyaksikan anggota keluarga Lambardi dan ayahnya bertarung mempertaruhkan nyawa mereka hingga bersimbah darah demi dirinya.
Dia juga masih bisa bertarung.
Pasti ada jalan keluar.
Pasti masih bisa mengumpulkan lebih banyak kekuatan.
Arman membenamkan jari-jarinya ke telapak tangannya. Cahaya putih tipis muncul di permukaan tubuhnya.
Hehe ...
Cahaya tersebut begitu lemah. Wajah Arman menjadi pucat.
Terlihat jelas jika tubuh Arman sudah dalam keadaan benar-benar lelah.
"Sialan ... beri aku sedikit kekuatan lagi