Bab 953
Bau menyengat yang kuat menyelimutinya.
Jinan merasa mual.
Namun, demi tidak memancing amarah Timmy, dia hanya bisa menekan rasa mualnya dengan paksa.
Dia memejamkan matanya dengan penuh rasa terhina.
Timmy melihatnya.
Melihat Jinan yang dulunya begitu angkuh itu, sekarang malah diinjak olehnya.
Hatinya dipenuhi rasa puas yang tak tertandingi.
Matanya mulai memancarkan api nafsu yang makin membara.
"Teknik yang bagus. Sepertinya kamu sering melakukan hal seperti ini, ya."
Timmy tersenyum sinis.
"Huhu ... "
Jinan menggelengkan kepala dengan malu.
"Hehe, biasanya terlihat begitu angkuh. Ternyata wanita murahan seperti ini!" sindir Timmy.
Jinan makin merasa terhina.
Tubuhnya agak gemetar.
"Buka matamu dan lihat aku!" perintah Timmy.
Jantung Jinan berdebar kencang.
Dia hanya bisa melakukannya.
Jinan membuka matanya dan menatap Timmy dengan tatapan rendah diri dan memohon. Dia berusaha keras agar Timmy bisa membiarkannya pergi.
"Hehe. Ekspresi begitu yang kumau. Bagus sekali!"
Namun, Timmy

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda