Bab 68
"Nak, maksudmu apa melihatku dengan tatapan seperti itu? Dan apa maksud ucapanmu barusan? Memangnya aku orang seperti apa? Kuperingatkan kamu jangan nggak tahu diri!"
Desi yang memang memiliki sifat yang mudah marah, semakin marah ketika melihat tatapan dingin Arman.
Elson memanfaatkan kesempatan ini untuk membela Desi, "Bibi, jangan marah, Bibi nggak perlu memedulikan orang sepertinya."
Kemudian, dia menatap Arman dengan tatapan sinis dan mencibir, "Kamu sekarang baru tahu menghibur Sofia, apa saja yang kamu lakukan sebelumnya? Biasanya kamu menggunakan cara seperti ini untuk mendekati gadis ya? Saat mereka sedang rapuh secara emosional, kamu berakting menjadi pria perhatian, menghibur mereka dengan mulut saja, tanpa sedikit modal pun!"
"Sudah selesai bicara?"
Arman menatap Elson dengan tatapan dingin.
"Apa? Nggak senang? Kamu hanya cocok jadi seorang pengecut ... "
"Kalau sudah selesai bicara, cepatlah diam."
Arman menyela ucapan Elson.
Seketika, sorot mata Elson memancarkan rasa kes
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda