Bab 54
Thalia terkejut. Dia tidak menyangka Arman akan membiarkan dia melanjutkan pembicaraannya.
Hal ini membuat Thalia semakin yakin bahwa Arman sudah melakukan sesuatu.
Thalia memikirkan keyakinan itu di dalam hatinya.
Setelah merasa lebih tenang, Thalia pun berkata dengan percaya diri, "Semuanya, dengarkan aku. Kalian jangan mau ditipu oleh Arman!"
"Dia adalah pecundang yang pernah ada di sekitarku. Aku nggak pernah membawanya bertemu dengan kalian, jadi wajar saja kalau kalian nggak mengenalnya. Dia sama sekali nggak punya kemampuan apa pun dan nggak mengenal Pak Martin!"
"Apa kalian nggak menyadari? Pak Martin sendiri yang mengundang kita dan bilang akan hadir untuk memberi selamat padaku!"
"Tapi mengapa Pak Martin masih belum tiba padahal pesta sudah dimulai? Sementara si pecundang itu malah menjadi pusat perhatian di pesta ini?"
"Apa kalian nggak merasa aneh?"
"Ya, memang agak aneh."
Mendengar kata-kata itu, Miya dan lainnya mulai merasa bingung dan mengernyit.
Pesta ini sudah dimulai
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda