Bab 284
Harper pun memicingkan matanya.
Dia menatap Arman dan hendak marah.
Namun, dia sontak tertegun dengan sorot tatapan Arman!
Karena Arman terlihat benar-benar ingin membunuhnya!
Bulu kuduk di sekujur tubuh Harper pun sontak meremang.
Namun, dia berusaha menenangkan diri dan mempertahankan citranya. "Bocah, berani-beraninya kamu bicara dengan nada seperti itu kepadaku!"
"Pria macam apa kalau nggak punya nyali?"
Arman menyahut dengan tenang.
Dia sambil berjalan menghampiri Harper.
"Mau ngapain kamu!"
Harper refleks mengambil satu langkah mundur dengan takut.
"Kamu takut, Tuan Muda Harper?"
Arman mengangkat alisnya sedikit sambil menatap Harper. "Kalau takut, cepat minta maaf kepada Lydia dengan benar, lalu berjanjilah jangan pernah mengganggunya lagi. Kalau kamu melakukan itu, aku akan melepaskanmu hari ini."
"Terus kalau aku nggak mau?"
Harper menjawab sambil memicingkan matanya.
Sorot tatapannya terlihat sangat tajam.
"Ya kamu tetap di sini."
Arman menjawab dengan dingin.
Dia sudah meras

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda