Bab 270
"Ternyata ... memang kamu yang memanggil pasukan tadi itu!"
Saking kagetnya, Lydia sampai menutup mulutnya dan kesulitan berkata-kata.
"Hah ... hah ... "
Dia bahkan berulang kali menarik napas dalam-dalam.
Beberapa saat kemudian, barulah dia berhasil menenangkan diri.
"Arman, kamu sebenarnya siapa? Kenapa seorang letnan kolonel sampai mematuhimu begitu?" tanya Lydia dengan kebingungan.
Dia yakin dia tidak salah lihat.
Yang memimpin para tentara tadi itu adalah sang letnan kolonel dari area perang Kota Setala, Willy Anggrada!
"Eh ... Aslinya aku nggak sehebat yang kamu pikirkan kok. Aku cuma mendapatkan keberuntungan dari Nona Marsha."
Arman terdiam sejenak sebelum akhirnya memberikan tanggapan.
"Mendapatkan keberuntungan dari Nona Marsha?"
Lydia bertanya dengan kaget.
"Iya, sudah kubilang 'kan aku terpilih menjadi perwakilan Nona Marsha di Kota Setala? Nona Marsha-lah yang merekomendasikanku untuk bertemu dengan Letnan Kolonel Willy. Dia ke sini karena menghormati Nona Marsha."
Arman b

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda