Bab 223
Ini adalah isi hati Arman.
Hanya ini yang ingin dia ungkapkan.
Tidak ada yang disembunyikan sama sekali.
Ternyata tidak ada kesalahpahaman tujuh tahun lalu.
Kalau begitu, dia tidak merindukan dan tidak berharap pada Marsha lagi.
"Arman, makasih sudah mau ngomongin semua ini."
Sofia menggigit bibirnya dan melihat tatapan Arman yang bersedia terbuka padanya.
Dia sangat senang Arman bisa mengungkapkan perasaannya dengan jujur padanya.
Dia merasa senang karena Arman bisa bangkit kembali.
"Sofia, aku yang harus berterima kasih padamu. Makasih telah melindungi aku dari Adrian dengan berani tadi."
Tatapannya sangat hangat.
Dia dapat merasakan ketulusan Sofia tadi.
Wajah cantik Sofia memerah. Dia berkata dengan lembut, "Aku nggak seberani yang kamu katakan. Lagi pula, Bu Cassia yang ngelindungin kamu tadi. Aku nggak bisa berbuat apa-apa ... "
"Dasar bodoh, kamu jelas sudah ngelakuin banyak hal untukku."
Arman tersenyum hangat.
Sejak dia terluka karena melindungi Marsha sampai sekarang, Sofia y

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda