Bab 214
"Mau ... boikot kami?"
Thalia terkejut dan membelalakkan matanya. Dia menatap Marsha dengan tidak percaya. "Nona ... Nona Marsha. Anda ... beneran nggak lagi bercanda?"
"Coba liat tampangku, apa aku kayak lagi bercanda?"
Marsha menatap Thalia dengan dingin dan tidak dapat menyembunyikan rasa jijiknya.
Thalia tiba-tiba gemetar dan wajahnya pucat pasi.
"Nona ... Nona Marsha, kenapa?"
Thalia berkata dengan gemetar.
Dia masih tidak mengerti alasan Nona Marsha melakukan ini.
"Karena pria di depanmu."
Marsha berkata sambil menatap Arman.
"Karena dia?"
Thalia terpaku.
"Iya."
Marsha menatapnya dengan dingin. "Sejujurnya, aku harus bilang terima kasih karena udah cerai sama dia. Kamu sama sekali nggak pantas untuknya, hanya jadi bebannya saja."
"Aku ... nggak pantas untuknya?"
Thalia menatap Marsha dengan terkejut. "Nona Marsha, Anda mungkin salah paham. Dia sebenarnya cuma seorang pecundang dan pengecut yang bergantung padaku selama lima tahun!"
"Lancang!"
Marsha berteriak dengan tegas dan mem

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda