Bab 178
Ledakan itu membuat tanah berguncang hebat.
Kobaran api tidak berhenti melambung ke langit.
Api yang mengamuk itu hampir menyelimuti seluruh tempat parkir.
Vani telungkup di tanah.
Gelombang panas yang menyengat itu membuat pikirannya seketika menjadi kosong.
"Marsha!"
Mata Arman tiba-tiba bergetar.
Dia mendongak, melihat ke tempat parkir yang telah berubah menjadi lautan api yang tidak berhenti berkobar di depannya itu, lalu berkata kepada Vani, "Jangan bergerak dari tempat ini." Selanjutnya, Arman bangkit dan masuk ke dalam lautan api tersebut.
Di pinggiran kobaran api itu.
Dia menemukan sebuah mobil yang sudah terbakar menjadi kerangka kosong.
Di samping mobil, Haris terbaring lemah dengan wajah menghitam jelaga.
Namun, tidak terlihat keberadaan Marsha!
Arman segera berlari ke depan, menggunakan energinya untuk menghentikan lautan api yang tidak berkobar. Kemudian, dia menarik Haris keluar dari pinggiran kobaran api tersebut.
"Paman Haris!"
Arman memanggil Haris dengan keras.
Kesada
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda