Bab 174
Vani berteriak dengan keras.
Teriakan yang tajam itu membuat telinga Arman terasa sakit.
Begitu tersadar kembali, Arman segera mendekat dan menutup mulut Vani dengan tangannya.
"Hmm."
Karena dibungkam oleh Arman, Vani hanya bisa mengeluarkan suara yang redam.
Sorot matanya terlihat terkejut menatap pria yang tiba-tiba masuk ke ruang ganti wanita ini. Kakinya yang indah yang terbalut stoking hitam itu terus bergerak-gerak dan menendang ke arah Arman.
Untungnya reaksi Arman cepat, dia segera mundur selangkah dan berhasil menghindari tendangan itu.
"Jangan berteriak lagi. Aku bukan datang untuk mengintip, ada pembunuh di sekitar sini!"
Arman segera berkata dengan suara yang kecil.
Vani tercekat.
Dia baru sadar bahwa yang masuk ke ruang ganti ini adalah Arman!
Melihat Vani tidak lagi meronta, Arman pun melepaskan tangan yang menutup mulut Vani.
"Arman! Dasar kamu pria mesum!"
Setelah dapat berbicara kembali, Vani pun menggertakkan giginya dan menatap Arman dengan marah.
Dia tidak percaya d
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda