Bab 134
"Ugh!"
Arman yang lengah pun sontak merasa kesakitan dengan gigitan Vani.
"Aduh, Bu Vani! Apa-apaan sih! Sudah bagus aku ke sini untuk menyelamatkanmu, kamu malah menggigitku!"
Arman mengomel sambil menggertakkan giginya.
Namun, Vani menggigit Arman dengan makin kencang.
"Aduh, sialan! Cepat lepaskan ... "
"Kamu tuh yang sialan!"
Vani akhirnya melepaskan gigitannay dan menatap Arman dengan mata yang berkaca-kaca.
Arman yang awalnya hendak memaki Vani pun mendadak terdiam saat melihat Vani yang hendak menangis.
Apalagi karena sorot tatapan Vani terlihat begitu terluka dan penuh dendam.
"Ugh ... Sudahlah."
Arman akhirnya menghela napas, dia tahu Vani menggigitnya karena merasa ketakutan.
"Sudahlah katamu? Aku belum selesai, Arman!"
Vani menatap Arman dengan kesal.
"Ya ampun, Bu Vani, ngapain juga sih membalas air susu dengan air tuba?"
Arman menyahut dengan ekspresi frustrasi.
"Membalas dengan air tuba? Kamu tahu nyawaku lagi diujung tanduk, tapi kamu malah nggak menyelamatkanku! Kamu it
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda