Bab 117
"Jangan-jangan benar lagi yang kukatakan."
Melihat Arman yang tampak tegang, Sofia juga tidak bisa menahan napasnya.
Tadi, dia hanya asal menebak saja.
"Hehe, bagaimana mungkin?"
Arman tersenyum malu sembari berkata, "Aku juga pengen, sih ... "
"Hmph, jangan mimpi!"
Sofia malah mendengkus.
"Hah?"
Arman terkejut.
Sofia merasa malu. Menyadari bahwa reaksinya agak berlebihan, dia pun segera mengalihkan topik. "Arman, jujurlah padaku, apa kamu mengenal Nona Marsha?"
Arman kembali tertegun.
Ting.
Pada saat ini, lift tiba di lantai satu.
"Ya sudah, kita keluar dulu."
Arman berujar setelah melihat pintu lift itu terbuka.
"Hmm!"
Sofia menganggukkan kepalanya.
Keduanya berjalan menuju depan pintu hotel.
"Arman, apakah kamu mengenal Nona Marsha?"
Sofia melanjutkan topik yang dibicarakan tadi.
"Kenapa tiba-tiba kamu bertanya seperti itu?"
Arman ingin tahu pendapat Sofia.
"Kalau nggak, hari ini Nona Marsha nggak akan mencariku untuk membicarakan proyek kerja sama."
Sofia menjawab dengan yakin.
"Ke
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda