Bab 1081
Di pikiran Kirana terngiang wajah Arman.
Jelas-jelas pria itu mencuri ciuman pertamanya. Kirana kesal ketika teringat hal ini ...
Hanya saja, Kirana tahu bahwa ini hanyalah ilusi belaka.
Arman tidak tahu dia berada di sini. Mungkin Arman tahu, tetapi dia tidak mungkin menyelamatkan Kirana ...
"Haha! Wanita Suci, kamu sedang memikirkan siapa yang akan menyelamatkanmu, 'kan?"
Pada saat itu, Imam Agung sepertinya bisa membaca pikiran Kirana.
Tawanya yang dingin menggema di aula besar yang sepi. Bayangan itu perlahan-lahan mendekat. Setiap langkahnya seperti menginjak hati Kirana.
Kirana menggertakkan giginya. Dia berusaha untuk bangkit berdiri.
Namun, aroma minyak kayu gaharu membuatnya lemah dan berkeringat dingin.
Tatapan matanya mulai kabur, tetapi Kirana tetap berusaha untuk mempertahankan kesadarannya. Dia tidak akan membiarkan Imam Agung melihat kelemahannya.
"Kamu ... kamu nggak akan berhasil ... "
Kirana berkata dengan terengah-engah. Sepasang mata dengan tatapan dingin yang dipak
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda