Bab 100
"Berengsek! Kamu merasa hebat, 'kan? Ayo, bertarung denganku. Aku akan mengalahkanmu dengan satu tangan saja!"
Cassia terlihat penuh emosi dan hendak menghajar Arman dengan keras.
Arman melihat wanita yang penuh emosi itu dengan ekspresi datar dan berkata, "Bu Cassia, sebagai perwira perang, seharusnya kamu lebih jelas daripada aku betapa berbahaya bertarung di tempat seperti ini, bukan?"
Kata-kata itu seketika membuat Cassia tidak bisa membantah.
Memang benar, bertarung di tempat seperti ini hanya memberikan kesempatan kepada pembunuh.
Namun, kata-kata itu jika diucapkan oleh orang lain tidak akan masalah, tetapi jika diucapkan oleh Arman, Cassia merasa sangat terganggu!
"Sungguh pengecut dan suka berpura-pura!" umpatnya dalam hati.
Cassia menatap Arman dengan tajam.
"Bu Cassia, aku bisa bersaksi untuknya bahwa dia nggak ada hubungannya dengan orang-orang ini."
Ketika melihat Cassia semakin salah paham terhadap Arman, Marsha maju untuk membela Arman.
Mendengar ini, Cassia sedikit terk
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda