Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 6

Wynn Chandler yang tengah berjemur di halaman terkejut melihat putrinya memasuki rumah dengan membawa banyak barang. "Memangnya Valery sudah pulang?" tanya Wynn dengan penuh senyuman. "Sudah, Bu. Ini aku bawa baju baru untuk Ibu dan Ayah. Cepat dicoba ya," jawab Yassie. "Wah, baju ini kelihatan bagus sekali. Kamu beli di mal kota, ya?" tanya bibinya Valery dengan penasaran sambil berjalan mendekat. "Lihatlah, masih ada gantungan harganya. Sepatunya saja harganya sampai 799 ribu. Mahal sekali! Cepat kembalikan saja! Uang sebanyak itu sudah cukup untuk biaya hidupku sebulan," ujar Wynn sambil melambaikan tangan. "Bu, ini hadiah dari cucu perempuanmu yang kerja di kota. Jadi, terima saja," ujar Yassie. Dulu, Nenek Valery dari pihak ayahnya sempat tidak setuju jika Valery kuliah karena biayanya sangat mahal. Untungnya, nenek dari pihak ibunya mau membantu mengumpulkan sebagian besar uang kuliahnya. "Valery juga membelikanku dan ayahnya ponsel baru, Bu!" ujar Yassie. "Apa? Bukannya harga ponsel itu mahal?" Wynn bertanya dengan kaget. Namun, dia merasa senang saat melihat putrinya bahagia dan hidupnya berjalan dengan lancar. "Nanti aku juga akan menyekolahkan anakku ke universitas biar bisa mencari pekerjaan di kota," ujar bibinya Valery sambil tersenyum. Memiliki gelar sarjana dan bekerja di kota memang terlihat menjanjikan. "Bu, cepat coba dulu bajunya! Aku juga sudah bawakan baju baru untuk Ayah," ujar Yassie. Meskipun Wynn mengatakan bahwa baju itu mahal, tetapi dia tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya. Dia pun segera meminta bantuan Yassie untuk mencoba baju barunya tersebut. Di sisi lain, Michael dan Luke menghabiskan satu malam di dalam ruang dimensi. Michael menemukan persediaan obat-obatan, beberapa alat pemanas, dan sebuah ayam panggang yang aromanya menggugah selera. Karena tergoda oleh aroma lezat ayam panggang tersebut, Michael pun segera mengambil sebagian ayam tersebut. "Sialan! Aku nggak salah lihat, 'kan? Ini ayam panggang sungguhan?" Luke berkata dengan penuh keterkejutan. Dia sendiri sudah lama tidak melihat hewan seperti ayam. Sejak kiamat, semua makhluk hidup mengalami mutasi. Bahkan ayam pun kini bukan lagi hewan yang lezat untuk dikonsumsi, melainkan makhluk menjijikkan yang tubuhnya penuh nanah hijau. Jadi, mustahil baginya untuk memanggang dan memakan ayam seperti itu. Hanya melihatnya saja sudah membuatnya ingin muntah! Michael pun dengan murah hati membagi setengah dari ayam panggang tersebut kepada Luke. Keduanya menyantap hidangan itu dengan perlahan dan menikmati setiap suapannya dengan ditemani segelas air mineral bersih. "Besok pagi kita kumpulkan persediaan makanan terlebih dahulu, kemudian kita lanjut basmi beberapa zombi sebelum pulang ke markas," ujar Michael. Dia sadar bahwa orang-orang yang ada di markas masih kelaparan dan mungkin mereka tidak akan bisa bertahan hidup lebih lama lagi. "Oke," sahut Luke sambil mengangguk. Dia tampak sangat menikmati kelezatan makanan yang baru saja disantapnya. Makanan yang mereka konsumsi sehari-hari hanya bertujuan untuk bertahan hidup. Rasa bukanlah prioritas utama dalam situasi seperti ini. Meskipun tumbuhan yang mereka makan beracun atau sudah bermutasi, mereka tetap rela memakannya demi menghilangkan rasa lapar yang menyiksa. Di kawasan perkotaan markas, beberapa ibu hamil yang mengonsumsi tumbuhan mutasi melahirkan bayi dengan cacat fisik. Beberapa bayi bahkan tidak sempat dilahirkan karena sudah meninggal di dalam kandungan. "Apa makanan seperti ini akan terus tersedia?" tanya Luke dengan hati-hati sambil menahan rasa penasarannya. "Asalkan kita bisa menemukan barang-barang berharga, kita bisa menukar barang tersebut dengan makanan," jawab Michael dengan tegas. Kemudian, Michael pun agak mengerutkan keningnya. Saat melihat ekspresi Michael, Luke mulai cemas. Setelah merasakan kelezatan daging kukus, ayam panggang, dan air bersih, dia tidak ingin kehilangan semua itu. "Tapi, ruang dimensi kita terbatas. Kalau kita mau menukar makanan dalam jumlah banyak agar semua orang yang ada di markas bisa makan, kita perlu kristal energi yang banyak." Hanya dengan memperluas ruang dimensi, mereka bisa menukar persediaan makanan dalam jumlah yang banyak. Dengan jumlah penduduk yang sangat berkurang setelah kiamat, semua orang di pusat kota pun kini berjuang untuk bertahan hidup. "Kristal energi? Oke, serahkan saja padaku! Aku akan membunuh zombi sebanyak mungkin!" ujar Luke dengan semangat. Meskipun kristal energi sulit ditemukan, benda tersebut tidaklah sepenting makanan. Sebagus apa pun kemampuan yang diberikan kristal energi itu, apa gunanya jika orang-orang kelaparan dan kesulitan mendapatkan air bersih? Tubuh manusia ibarat mesin dan makanan adalah bahan bakarnya. Jika sekali saja melewatkan makan, mereka pasti lemas karena kelaparan. "Oke," jawab Michael. Dengan memperluas ruang dimensi, mereka akan memiliki kapasitas yang lebih besar. "Aku akan pergi berburu zombi sekarang juga! Sebagai imbalannya, aku harap kita bisa mendapatkan pasokan makanan yang banyak," ujar Luke. "Sebelum kembali ke markas, kita prioritaskan mencari barang-barang berharga dulu. Situasi di sana cukup kritis karena kekurangan pasokan makanan, jadi kita harus berusaha keras untuk mendapatkan banyak barang berharga," ucap Michael dengan tegas. "Aku punya rencana untuk membagikan makanan gratis kepada orang-orang selama beberapa hari. Setelah itu, untuk mendapatkan makanan, mereka harus menukarnya dengan kristal energi atau barang-barang berharga. Dengan begitu, mereka tetap akan berkontribusi untuk mendapatkan pasokan makanan," saran Michael. "Oke! Anakku sangat membutuhkan susu formula. Apa kita bisa mendapatkannya saat kita kembali ke markas?" tanya Luke. "Seharusnya bisa. Untuk itu, kita harus fokus mencari barang-barang berharga dan juga kristal energi," jawab Michael. Setelah berhasil mengumpulkan barang-barang berharga sebagai alat barter, mereka akan memperoleh pasokan makanan dan minuman yang dibutuhkan. Pertukaran tersebut dapat dianggap sebagai sebuah transaksi yang saling menguntungkan. Michael adalah orang yang sangat telitei. Dia bisa saja menukar barang berharga dengan pasokan makanan sekarang juga, tetapi saat ini ruang dimensinya terbatas. Dia perlu memperluas ruang dimensi terlebih dahulu agar bisa mendapatkan lebih banyak pasokan makanan. Makin banyak pasokan yang berhasil ditukarkan, makin banyak pula nyawa yang bisa diselamatkan. Begitu fajar menyingsing, keduanya bergerak menuju daerah perkotaan, tetapi mereka tetap menjaga jarak aman. Jumlah zombi yang sangat banyak membuat mereka harus berhati-hati. Setiap zombi yang mereka hadapi di sepanjang jalan berhasil dikalahkan, tetapi sebagian besar otaknya tidak mengandung kristal energi yang mereka cari. Sama seperti manusia yang memiliki kemampuan khusus, zombi pun ada yang memilikinya, ada pula yang tidak. Meskipun begitu, demi mendapatkan kristal energi, mereka tetap memeriksa setiap otak zombi yang mereka bunuh. Di sisi lain, pasokan makanan yang dibeli Valery telah mengisi setengah dari ruang dimensi mereka. Michael pun mengeluarkan dua kristal energi dan menempatkannya di ruang dimensi tersebut. Dunia tempat tinggal Michael dan Valery memiliki perbedaan waktu yang signifikan. Sekarang, di tempat Michael masih siang. Namun, di tempat Valery sepertinya sudah malam. Semua toko yang Michael lewati, mulai dari toko serba ada hingga toko makanan ringan, sudah dalam keadaan kosong akibat penjarahan. Bahkan toko pakaian pun tidak luput dari aksi penjarahan. Saat memeriksa ruang dimensinya, Michael menemukan sebuah buku catatan kecil milik Valery. Dengan tulisan yang indah, Valery menuliskan pesan singkat untuknya. "Kalau kamu menemukan novel, buku, atau karya seni lainnya, tolong simpankan untukku." "Ayo kita cari toko buku!" usul Michael saat itu juga. "Toko buku? Bukannya kita seharusnya pergi ke toko emas agar dapat barang-barang berharga?" sahut Luke yang kini pikirannya sudah terpaku pada uang. Padahal, dulu Luke sama sekali tidak terlalu mementingkan uang. "Ayo ikut aku!" Michael tidak ingin berdebat lebih lanjut dengan Luke. Tanpa banyak bicara, Luke pun mengikuti Michael. Saat ini, Michael adalah pemimpinnya dan mengikuti pemimpin pasti ada untungnya. Toko buku yang mereka kunjungi penuh debu dan buku-buku yang dipajang pun sudah ditumbuhi jamur. Tanpa pikir panjang, Michael langsung mengambil dua buku dan satu komik di rak secara acak. Kemudian, dia pergi ke toko perhiasan yang ada di sebelahnya. Meskipun bukan toko emas, perhiasan yang ada di sana juga bernilai tinggi. Michael hampir berhasil mengumpulkan semua barang yang dia inginkan, tetapi ruang dimensinya terlalu kecil untuk menampung banyak barang. "Kita kembali ke markas dulu!" seru Michael. Mereka harus segera mengeluarkan makanan yang ada ruang dimensi. "Oke!" jawab Luke. Alasan utama mereka kembali adalah karena ruang dimensi mereka sudah penuh dan harus segera dikosongkan. Keesokan harinya, Valery segera menuju ruang dimensi setelah bangun tidur. Beberapa makanan yang dibeli kemarin sudah tidak ada, tetapi masih ada banyak sisanya. Selain itu, ada juga buku-buku dan komik yang Michael ambil untuknya serta tumpukan perhiasan. Meskipun bukan emas, bahan-bahan perhiasan itu unik dan dibuat dengan sangat indah. Valery mengamati buku-buku dan komik tersebut dan menyadari bahwa buku-buku itu berasal dari zaman yang berbeda. Kedua novel itu hanya memiliki bagian awal dan tengah, sedangkan bagian akhirnya tidak ada. Kemudian, dia menyalakan komputer, mengakses situs web novel yang paling populer, dan mendaftarkan akun penulis baru. Karena mengetik semua kata dalam buku itu akan sangat melelahkan, jadi dia pun memerlukan alat pemindai. Selanjutnya, dia beralih pada tumpukan perhiasan yang terlihat sangat indah. Dia pun berencana memajangnya secara daring untuk mengetahui harganya. "Ting, ting, ting!" Tiba-tiba, ponsel Valery berdering terus-menerus. Ternyata, dia mendapatkan pesan dari teman SMA-nya yang bernama Wendy Scarlett. "Minggu ini aku akan menikah. Apa kamu bisa jadi pendamping pengantinku?" tulis Wendy.

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.