Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 2

"Selama kamu punya emas, berlian, atau barang-barang berharga lainnya, semuanya bisa ditukar denganku!" kata Valery dengan penuh semangat. Matanya berbinar-binar. "Ada air?" Suara pria itu terdengar serak. "Air mineral? Air murni? Teh susu, minuman ringan, atau bir juga ada! Kamu ingin minum yang mana?" "Air saja sudah cukup." Bibir Michael pecah-pecah. Dia hanya ingin minum sedikit air bersih. Di tempat mereka, bahkan air dalam botol pun sudah penuh dengan parasit. Ruang dimensi milik Valery bisa dia masuki, tetapi Michael hanya bisa menyimpan dan mengambil barang. Valery berlari dengan penuh semangat ke dapur, mengambil cangkir, dan membuatkan Michael secangkir teh krisan sambil menambahkan beberapa potong gula batu ke dalamnya. "Sudah jam segini, kenapa belum keluar membantu pekerjaan? Sapi yang dipelihara di rumah nggak kamu beri makan?" Erna yang melihat Valery keluar dengan mengenakan piama langsung merasa tidak senang. Saat melihat jam, ternyata sudah pukul sembilan. Neneknya memang lebih memanjakan cucu laki-laki. Orang tuanya hanya melahirkan Valery seorang, jadi neneknya selalu merasa tidak puas dengan keluarga mereka. Sebaliknya, neneknya sangat memanjakan anak-anak dari omnya. "Anak perempuan itu hanya menghabiskan uang saja! Nggak bisa menghasilkan uang. Setelah menikah nanti, dia juga akan menjadi milik orang lain." "Menghabiskan begitu banyak uang untuk menyekolahkanmu ke universitas! Aku sudah bilang, buat apa anak perempuan sekolah tinggi-tinggi! Lebih baik uang itu ditabung, untuk membiayai pernikahan sepupumu nanti!" Erna berkata sambil memandang punggung Valery, menganggap dia malas, tidak mau bekerja, dan kembali ke kamar hanya untuk tidur. Valery meletakkan cangkir berisi teh ke dalam ruang dimensinya, tetapi tidak melihat pria itu mengambilnya. "Halo!" Valery memanggil, tetapi tidak ada yang merespons. Mengingat apa yang dikatakan pria itu tentang dunia kiamat, apa mungkin pria itu sudah dibunuh oleh zombi begitu terhubung dengan ruang dimensinya? Dia teringat kalau pria itu berkata emas dan berlian di sana berserakan di tanah, tetapi tidak ada yang mengambilnya. Di kota yang hancur, terdengar suara geraman zombi dari waktu ke waktu. Bahu Michael terluka, darahnya sudah meresap ke pakaian dan mengering. Dia memandang waspada ke reruntuhan kota. Kabut tebal menutupi cakrawala sehingga segalanya tampak suram. Kota yang dulunya ramai kini hancur lebur, menjadi surga bagi zombi. Saat ini, dia berada di kota yang penuh dengan zombi, bau busuk menyengat dari zombi tercium di mana-mana. Dia harus selalu waspada terhadap kemunculan zombi yang lapar. Tiba-tiba, seekor zombi menyerangnya. Michael memenggal kepala zombi itu dengan cepat meski lukanya di punggungnya masih terasa sakit. Setelah mengisi ulang energi dengan air dan makanan, tubuhnya terasa jauh lebih baik. Setelah melintasi jalanan yang penuh dengan puing-puing batu, di samping jalan terlihat banyak mobil tua yang rusak, sementara rerumputan tumbuh dari celah-celah tanah. Di sekitar, banyak mobil yang sudah tidak bisa digunakan. Hari mulai gelap, mereka harus segera mencari tempat berlindung karena zombi menjadi lebih aktif di malam hari. "Kapten Michael, aku nggak kuat lagi! Kalau aku mati, tolong jaga keluargaku! Anakku masih kecil!" Seorang pria berbicara lemah, bibirnya pecah karena terlalu lama tidak minum air hingga berdarah. "Jangan bilang gitu!" "Karena aku sudah menemukanmu, aku nggak akan membiarkanmu mati di sini!" Michael mengerutkan kening, lalu berniat mengambil setengah botol air dari ruang dimensi untuk diberikan kepada pria itu. Namun, dia menemukan secangkir teh krisan hangat muncul di sana. Rupanya itu dari gadis tadi! Dia memutuskan untuk menyelamatkan rekannya terlebih dulu, lalu mencari emas di toko untuk diberikan kepada gadis itu. Dia juga melemparkan kristal energi yang baru saja dia dapatkan ke ruang dimensi. Kristal energi ini adalah sumber energi dan mungkin gadis itu juga bisa menyerapnya. Kalau gadis itu bisa terhubung dengan ruang dimensi, berarti gadis itu juga mungkin seorang pengguna kekuatan super seperti dirinya. "Cepat, minum sedikit air." Michael tidak tega menggunakan teh krisan itu, melainkan memberikan setengah botol minuman yang sebelumnya dia minum. Luke tidak tahu kenapa Michael tiba-tiba mengeluarkan sebotol minuman, tetapi karena sangat haus, dia meminumnya seteguk dengan hati-hati. "Enak banget." Minuman elektrolit rasa melon yang Valery beli ternyata sangat nikmat. Dunia Michael tidak punya minuman seperti itu. "Dari mana kamu mendapatkan minuman ini?" Luke terkejut bertanya. "Penjelasannya panjang. Yang jelas, ke depannya akan ada makanan." Mata Luke langsung berbinar. Kalau Michael bilang ada makanan, dia percaya! Gadis tadi bilang, emas, berlian, bahkan kristal energi bisa ditukar. Michael baru saja meletakkan sebutir kristal energi ke ruang dimensi itu. Entah apa gadis itu sudah menerimanya atau belum. Valery telah menerimanya! Melihat minuman yang tiba-tiba hilang, dia tahu pria itu sudah mengambilnya. Namun, benda bulat berwarna hijau seukuran telur burung puyuh itu apaan? Bahkan ada bau amis yang tercium? "Ini apaan?" "Itu adalah kristal energi yang diambil dari otak zombi. Kamu juga seorang pengguna kekuatan super, menyerap kristal energi ini akan meningkatkan energi tubuhmu." Suara pria itu sudah jauh lebih baik daripada sebelumnya, tidak lagi serak seperti sebelumnya. "Diambil dari otak zombi?" Valery ketakutan hingga menjatuhkan kristal energi itu ke lantai. Otak zombi? Bukannya itu berarti diambil dari kepala manusia ... Sebagai seseorang yang hidup di era damai, Valery sama sekali tidak bisa memahami hal ini. Rasanya seperti sedang mencungkil isi kepala orang lain? "Aku ... sepertinya nggak perlu, 'kan? Lebih baik kamu berikan aku emas sana," kata Valery dengan agak bingung. "Ruang dimensi kita ini terlalu kecil. Kristal energi ini mungkin bisa membuat ruang dimensimu berkembang dan menjadi lebih besar!" jawab Michael. "Dengan begitu, aku bisa mencarikanmu lebih banyak emas dan berlian." "Bahkan barang-barang antik dari museum juga bisa kupindahkan untukmu." "Apa pun yang kamu inginkan dari dunia ini, aku bisa mencarikannya untukmu, kecuali makanan dan air." Di dimensi mereka yang telah menjadi dunia kiamat, makanan sangat langka, tumbuhan mengalami mutasi, tanah menjadi aneh, dan kualitas air terkontaminasi. Mereka hanya membutuhkan makanan! "Oke! Kalau gitu, gimana caranya menyerap kristal energi ini?" tanya Valery dengan gugup. Dia hanya bisa mengambil kembali kristal energi hijau yang sebelumnya terjatuh di lantai ruang dimensi itu dengan hati-hati. Dia terbayang lagi ucapan pria itu tadi. Makin besar ruang dimensi, lebih banyak emas yang bisa disimpan! Namun, sebelum menyerapnya, dia berpikir untuk membilas benda itu dengan air dari keran terlebih dulu. "Menelannya adalah cara terbaik untuk menyerapnya. Kalau kamu nggak mau memakannya, menghancurkannya dengan tangan juga bisa menyerapnya." "Oke." Valery keluar dari ruang dimensinya dulu, lalu menuju ke keran air untuk mencuci bersih benda itu. Namun, dia tetap merasa kalau benda ini punya bau aneh di tangannya. Menghancurkannya dengan tangan? Dia tidak bercanda, 'kan? Benda ini memang terasa seperti jelly atau permen kenyal di tangan. Kalau saja pria itu tidak mengatakan kalau ini berasal dari otak zombi ... Sebenarnya Valery masih bisa menerimanya! Setelah berpikir sejenak, dia akhirnya memutuskan untuk menghancurkan kristal energi itu dengan tangan. Dalam sekejap, kristal itu meledak menjadi kabut hijau dan sebagian besar energinya langsung menguap. Hanya sebagian kecil energi yang berhasil diserap oleh Valery, tetapi bau yang ditinggalkan benar-benar menyengat. "Ini dapat meningkatkan fisikmu dan membuat tubuhmu menjadi lebih kuat."

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.