Bab 200 Mengapa Kau Masih Ingin Pergi?
Darah panas bisa melelehkan hati yang dingin.
Jane melihat ke arah tangan Sean yang meneteskan darah. Kemudian dia mengalihkannya pada wajahnya. Dia melihat lelaki ini tampak ragu. Rasa hangat yang tadi ada di hatinya kini lenyap sudah.
Dia masih ragu. Sampai pada titik ini pun, dia masih tidak mempercayainya. Jane menekuk bibirnya menelan kepahitan hatinya.
Sekarang ini, Alora sedang melepaskan tali yang mengikat tangan Jane. Wajahnya pucat. Begitu Jane melihat bibir pucat wanita ini, dia membantunya berdiri dan kemudian berbicara pada Sean, ”Alora ditendang karena aku. Dia sakit. Ayo, kita bawa dia ke rumah sakit. Tanganmu juga terluka.”
Sementara pada Tuan Summers, Jane tidak mempedulikannya.
Sean tidak menyangka kalau keraguannya tadi ternyata menolak wanita perasa yang dunianya sudah hancur. Dia berganti melihat wajah kelam Alora. Orang ini memegang perutnya. Dia juga mendengar Jane bilang kalau dia baru saja mendapatkan tendangan dari Tuan Summers. Sean mendorong Tuan S
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda