Bab 88
"Bajumu tersingkap," ucap Justin dengan suaranya tenang dan terkendali.
Adelia menundukkan kepala dan segera menarik roknya untuk menutupi lututnya. Dia berbisik, "Cepat duduk kembali di kursi roda, Bibi Eni nanti melihatnya."
Panas yang tersisa di paha, terasa hangat dan sedikit kesemutan.
Membuat Adelia tanpa sadar merasa canggung dan merapatkan kaki.
Adelia merasa suasana menjadi canggung, jadi dia segera mengalihkan topik, "Pak Justin, kakimu saat ini hanya bisa berdiri sebentar. Kamu perlu istirahat dengan baik, aku sudah menyiapkan rencana rehabilitasi untukmu."
Dia yakin setelah rehabilitasi selesai, Justin pasti akan pulih seperti semula.
"Terserah kamu saja."
Justin perlahan duduk kembali di kursi rodanya, matanya terlihat tenang, namun jari-jarinya di tangan kanan yang tergantung di sisi tubuhnya tampak tanpa sadar bergesekan.
"Kamu sebaiknya segera istirahat. Malam ini, mungkin Irena akan ketakutan, aku akan tidur bersamanya. Selamat malam!"
"Hm."
Justin menatap Justin yang
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda