Bab 77
Setelah ragu-ragu sejenak, Adelia pun membelakangi Justin.
Jari-jarinya menempel di atas jaket, lalu dia melepaskan jaket secara perlahan.
Kemudian, punggung putih halus yang dipenuhi bekas luka menakutkan pun terlihat.
Justin mengulurkan tangannya, mengambil sejumput salep dan mengoleskannya di punggung Adelia.
Dia mengusap salep itu dengan perlahan dan dengan lembut.
Adelia refleks menggigil. Salep yang terasa dingin itu membuka luka yang terasa seperti terbakar itu menjadi mendingan.
"Pertama kali ada wanita yang melindungiku dari pukulan," ujar Justin. Sorot matanya terlihat redup.
Ketika Adelia menoleh dan ingin melihat ekspresi Justin, dia menemukan sebuah ciuman dingin mendarat di bahunya.
"Pak Justin ... "
Adelia menutupi dadanya dengan kedua tangannya, sekujur tubuhnya menjadi tegang.
Justin dengan impulsif memeluk Adelia dari belakang, kedua matanya terpejam dan hatinya terasa sangat tenang.
"Adelia, besok kita akan menjemput nenekmu dan mengantarnya kembali ke desa," ujar Ju
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda