Bab 53
Daffa memohon ampun berkali-kali dan berjanji tidak akan meminumnya lagi.
Klik!
Klik, klik, klik.
Studio dipenuhi suara rana.
"Lebih dekat sedikit. Pengantin wanita, jangan terlalu kaku. Lebih dekat lagi!"
Fotografer berseru, "Pengantin pria, peluk istrimu di bagian pinggang."
Pose mereka semakin dekat. Wajah Adelia terlihat seperti memakai perona pipi yang paling cerah.
Dia bergeser dua langkah lebih dekat, hampir jatuh ke dalam pelukan Justin.
Telapak tangan pria itu terasa panas menyengat di pinggangnya.
Fotografer memotret beberapa kali.
"Pose berikutnya, pengantin wanita menghadap ke pengantin pria. Tangan saling berpelukan dan dahi bersentuhan."
Karena situasi pengantin pria, fotografer meminta Adelia berdiri di depan Justin dan saling berpelukan.
Dia diminta menundukkan kepala dan menyentuh dahi Justin.
Wajah Adelia terasa panas seperti terbakar.
"Justin ..." Dia memohon dengan suara manja.
"Tahan sebentar."
Pria itu tersenyum tipis dengan mata yang berbinar-binar. "Ayo."
Dia me
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda