Bab 35
"Dia hanya akan melakukan pekerjaan kasar, dia pasti nggak akan lolos evaluasi."
Emily sengaja berkata dengan suara keras agar Adelia mendengarnya.
Adelia menarik napas dalam-dalam dan menelan semua kesedihan itu.
Mereka ingin dia menyerah, tetapi dia tidak akan menyerah!
Dia mengangkat botol disinfektan dan alat pel dari ruang peralatan, lalu pergi ke kamar 2103. Supaya tidak mengagetkan pasien, dia pun mengetuk pintu dengan pelan.
Terdengar suara langkah kaki di dalam.
Pintu pun dibuka.
Adelia melihat wajah tampan yang familier itu.
Haikal terkejut melihat lencana di jas putihnya. "Anak magang?"
"Halo."
Adelia membawa ember, banyak keraguan yang melintas di kepalanya. "Pak Haikal?"
Adelia melirik lencana pria itu sekali lagi, begitu muda tetapi sudah menjadi direktur kehormatan Rumah Sakit Kota.
Haikal mengernyitkan keningnya, sekarang mahasiswa magang di departemen rehabilitasi juga harus melakukan hal seperti ini?
"Haikal, siapa itu?" Terdengar suara yang tenang dari dalam kamar.
"
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda