Bab 33
Irena menariknya dan berbalik. "Sebelah situ sial."
Adelia melihat kejijikan di mata gadis itu, lalu bertanya, "Ada apa?"
"Ini masih tentang kecelakaan mobil Kakak. Kak, kamu nggak tahu bahwa waktu itu ... " Irena belum selesai bicara ketika dia melihat seorang pria berjalan ke arahnya.
Pria itu perpakaian rapi, dengan setelan jas dan celana panjang.
Dia terlihat seperti pria yang disiplin dan sopan, juga lebih serius daripada Justin tetapi juga tidak sedingin Justin.
"Huh."
Irena mendengkus dingin. "Mau bagaimanapun, sepertinya kita nggak bisa menghindari keluarga mereka."
Pria itu melihat mereka berdua, lalu berhenti sejenak dan malah datang menghampiri.
Irena menegang dan dengan hati-hati memandangnya.
"Bagaimana kabar kakakmu?" tanya Haikal, suaranya tenang dan lembut.
Wajahnya lebar dan tenang, dia seperti batu giok dan terlihat sedikit familier.
"Kamu nggak usah peduli, kakakku sudah menemukan murid dari dokter pengobatan tradisional terkenal dan akan segera sembuh. Keluarga Abra
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda