Bab 29
"Ya! Kita sudah menandatangani perjanjian itu." Dia pun dengan sengaja mengabaikan kejadian malam itu.
Karena Pak Justin tidak peduli, apa yang lagi yang perlu dia pedulikan.
Senyum di mata Justin menghilang. "Apa sebelumnya kamu pernah mabuk?"
"Di desa, aku sering berendam anggur obat. Kadang-kadang aku meminumnya sedikit saja." Dia memiliki toleransi alkohol yang sangat rendah, dia hanya bisa minum sedikit.
Namun Kakek Roman dan ...
Adelia menarik pikirannya kembali dan melihat Justin, dia berkata, "Kalau ada kesempatan, aku akan mengajakmu minum. Anggur obat itu baik untuk memperkuat energi dan darah, serta menggunakan bahan-bahan terbaik."
"Oke."
"Sekarang sudah larut. Selamat malam, Pak Justin."
"Kamu juga, istirahatlah."
Adelia cepat-cepat meninggalkan kamar utama.
Justin menunduk dan tersenyum lembut, dia bukanlah orang yang mudah luluh hati, kenapa dia tidak tega menyusahkan Adelia?
Ponsel yang diletakkannya di samping tiba-tiba berbunyi, mengganggu pikirannya.
Nomor yang tidak
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda