Bab 309 Suami Istri
Heaton berganti pakaian dan memakai dasinya di depan cermin. “Ngomong-ngomong, aku ada janji makan malam yang harus dihadiri malam ini. Kau tidak harus menungguku. "
“Apa… Kau ada janji malam ini?”
Yang paling dapat dilakukan Verian adalah mengeluh. Dia tidak pernah dapat membuat ulah di depan Heaton. Tidak ingin sekalipun melakukannya.
Lagipula, menghadiri makan malam dengan klien adalah salah satu rutinitas pekerjaan Heaton. Sebagai istrinya, dia harus mendukung karier suaminya daripada menyalahkannya karena tidak menghabiskan cukup waktu bersamanya seperti anak kecil.
Verian memandang Heaton dengan penuh harap dan bertanya, "Kalau begitu ... dapatkah kau pulang lebih awal malam ini?"
Heaton berhenti mengikat dasinya sejenak. Lalu, dia bersenandung.
Senandung sederhana dari suaminya sudah cukup untuk membuat Verian puas.
“Jangan makan mie instan untuk makan malam lagi, ya,” Heaton mengingatkan.
"Baik."
Heaton tetap diam setelah mendengar jawaban tulus sang gadis.
Sang pria pun bersia
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda