Bab 213 Awas Jangan Sampai Bayinya Dibekap
Heaton menatap wanita mungil yang menutupi dirinya dengan selimut, menjadi gembira dari sorot mata mutiara hitamnya itu. Dia mengulurkan tangan untuk menarik selimutnya dan mengingatkan, "Awas, jangan sampai bayinya dibekap."
Verian kemudian menyingkirkan selimut ke samping sambil menatapnya dengan sepasang mata yang berbinar-binar. Dia berbicara dengan nada lembut, “Yang kau tahu sekarang adalah peduli tentang bayinya. Aku ingin tidur sekarang, jangan ganggu tidurku. "
Dia berbalik dan menghadapinya kembali padanya.
Heaton sedikit mengernyit. Dia menundukkan kepalanya dan beringsut lebih dekat ke samping telinganya sambil bertanya dengan nada lembut, "Bukannya tadi kau mau memahamiku?"
Verian balas menatapnya dan berkata, "Bagaimana caranya?"
Sambil berpikir, dia tahu bahwa hal-hal seperti ini hanya bisa dipahami secara perlahan di masa depan ...
Pria itu, bagaimanapun, menundukkan kepalanya dan menciumnya. Dia berkata, “Mulailah dari tubuh dan hati. Tidak ada cara lain yang lebih cep
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda