Bab 138 Aku Hanya Takut Kau Akan Mati di Rumahku
Baik Verian Mont dan Heaton Fudd basah kuyup. Mereka masuk ke dalam mobil bersama-sama, tetapi Heaton Fudd tidak menyalakan mobil. Mata hitamnya menatap gadis pucat dengan mata merah bengkak di kursi penumpang. Dia berkata dengan parau, "Kau mengemudi."
Verian Mont mengerutkan kening. Bahkan sekarang, dia masih mengira dia adalah supirnya?
“Heaton Fudd…”
Sebelum gadis itu bisa menolak, sang pria mengernyitkan alisnya. Dengan lengan kanan terkilir yang menggantung, Heaton berkata lagi, “Lenganku terluka. Kalau kau tidak ingin kita celakaa, kemudikanlah.”
Verian Mont menatapnya dengan marah. Dibukanya pintu mobil dan keluar, berganti kursi dengan Heaton Fudd.
Sepanjang perjalanan pulang, hujan berangsur-angsur reda. Seluruh Kota Utara tersapu sepenuhnya oleh badai. Langit cukup kelihatan jelas dengan udara yang menusuk kulit. Namun, Verian Mont tidak berminat untuk menghargai pemandangan itu.
Dia mengemudi menuju rumah Keluarga Fudd tetapi tidak berniat untuk pulang bersamany
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda