Bab 97
"Bisa dibilang begitu ... "
"Itu sangat bagus!" Wajah manajer penuh dengan kegembiraan. "Lalu, gimana hubungan kalian? Dekat nggak?"
Aku tersenyum tipis. "Sangat buruk."
Manajer terdiam.
Aku bisa melihat jelas ekspresi "patah hati" di wajah manajer dalam sekejap.
Saat itu, Avery sudah berdiri, lalu mengangkat dagunya dengan wajah angkuh. "Kalau tahu dari awal itu kamu, aku pasti malas datang ke sini!"
Setelah itu, dia memandangku dari atas ke bawah dengan ekspresi penuh penghinaan. "Aku dengar kamu dapat bagian cukup besar dari perjanjian cerai. Kenapa masih kerja?"
Begitu dia bicara, manajerku langsung tercengang dan memandangku dengan wajah penuh keterkejutan.
"Itu bukan urusanmu, Nona Avery. Lebih baik kamu urus saja kandunganmu sendiri. Jangan sampai nanti nggak bisa memakai gaun pengantin ... "
"Kamu!" Avery langsung terbakar amarah, jelas sekali perkataanku menyentuh titik lemahnya.
Pada saat itu, manajerku lagi-lagi memasang ekspresi penuh kebingungan sambil memandang perut Aver
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda