Bab 95
Setelah makan sampai kenyang, Jayden langsung mengemudikan mobil untuk mengantarku pulang.
Namun, mungkin karena perjalanan yang melelahkan dan juga kehamilan yang membuatku lebih mudah mengantuk, entah sejak kapan aku tertidur.
Aku tidak tahu berapa lama waktu sudah berlalu, tetapi saat aku mulai terjaga dengan rasa kantuk yang masih tersisa, aku merasakan sepasang tangan dengan lembut menyentuh wajahku, seolah sedang memelukku dengan sangat hati-hati ...
Sebuah aroma kayu yang akrab, seakan-akan perlahan mengalir ke sekitarku.
Seketika, rasa kantukku menghilang begitu saja.
Itu adalah Jayden!
Namun, aku tidak berani bergerak, bahkan tidak berani memberikan reaksi apa pun.
Meski aku tidak bisa melihatnya, aku masih bisa merasakan sebuah tatapan yang sangat kuat diarahkan padaku ...
Kemudian, jarinya perlahan menyentuh bibirku. Meski hanya sekadar gesekan ringan, aku tetap merasa seperti ada aliran listrik yang cepat menyebar.
Pernapasanku hampir terasa terhenti dan semua keraguanku se
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda