Bab 56
Aku mengangguk, "Oke, aku akan segera menemuimu."
Hanya saja ketika aku menemui Jayden, belum sempat aku bicara, pandangan pria itu sudah jatuh pada luka di punggung tanganku. "Tanganmu kenapa?"
"Nggak apa-apa, cuma nggak sengaja tergores."
Jayden mengerutkan keningnya sedikit. "Tunggu di sini sebentar, aku akan membelikanmu obat."
"Nggak usah ... "
"Tunggu." Satu kata yang sama sekali tidak bisa kubantah.
Aku pun tanpa daya mengangguk dan hanya bisa menyerah.
Tak lama kemudian, Jayden kembali dengan sekantong besar obat-obatan.
Dia dengan hati-hati mengobati lukaku, lalu akhirnya dia membalutnya dengan perban. Kemudian, dia dengan cemas mengingatkan, "Selama tiga hari, lukanya nggak boleh sampai kena air."
"Baik."
"Ayo, aku antar kamu pulang dulu."
Tanpa memakan waktu lama, mobilnya sudah berhenti di lantai bawah rumahku.
"Terima kasih sudah mengantarku pulang, Kak Jayden."
"Kamu nggak usah sungkan denganku ... " Jayden tersenyum tipis, lalu seolah-olah tanpa adanya niat lain, dia ber
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda