Bab 22
Tak lama kemudian, bau yang tajam dan menyengat menyebar di dalam mobil.
Setelah bersusah payah menekan dorongan untuk muntah, sebuah tisu disodorkan ke arahku.
Aku mendongak dengan tatapan dingin dan langsung bertatapan dengan Ethan.
Mungkin karena dia sudah tidak mabuk lagi, atau mungkin karena dia merasa jijik aku sudah muntah di mobilnya, dia tidak melanjutkan lagi.
Aku mengambil tisu untuk mengelap mulutku, lalu melemparkan tisu itu ke dalam mobil dengan marah.
Melihat mobilnya kacau seperti ini, hatiku terasa puas. Mampus!
Namun, Ethan sepertinya tidak peduli. Dia malah menatapku dengan tatapan tajam dan berkata, "Emily, apa kamu hamil?"
Jantungku berdebar sejenak. Aku sama sekali tidak menyangka bahwa masalah kehamilan akan diungkapkan oleh Ethan dengan terang-terangan.
Namun meskipun begitu, aku berusaha untuk tetap tenang. Aku meliriknya dengan tatapan dingin dan berkata, "Kamu ngomong apa, sih? Bagaimana mungkin aku hamil?"
Sambil berbicara, aku tersenyum sinis dan melanjutka
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda