Bab 18
Aku tidak menyangka sampai saat ini, Ethan masih berpura-pura bodoh di hadapanku.
Sungguh membosankan.
Aku berbalik dan mengambil satu salinan surat perceraian dari dalam tas lagi dan berkata, "Cepat tandatangani dan pergi, rumahku nggak menyambutmu."
Ethan dengan ekspresi serius hendak merobek surat perceraian itu.
Aku mendengkus dingin sebelum dia merobeknya. "Aku punya banyak salinan surat perceraian di sini, silakan robek saja."
Tangan Ethan terhenti sejenak, tetapi dia tetap merobek surat perceraian itu menjadi serpihan-serpihan kecil, lalu membuangnya ke udara. Serpihan kertas itu berjatuhan ke lantai.
Aku berbalik dan mengeluarkan satu salinan surat perceraian, lalu berkata dengan suara dingin, "Tandatangani."
Ethan menatapku sambil mengernyit, seolah-olah tidak mengenalku. "Emily, dulu kamu nggak seperti ini."
Aku dengan nada bercanda berkata, "Iya, mungkin aku sudah cukup berpura-pura … "
Dulu, aku mencintai Ethan dengan tulus. Aku selalu mengalah pada semua amarahnya, bahkan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda